You can replace this text by going to "Layout" and then "Page Elements" section. Edit " About "

Diberdayakan oleh Blogger.
.. SELAMAT DATANG DI WEBSITE KELOMPOK KERJA PENYULUH AGAMA ISLAM KOTA YOGYAKARTA TERIMA KASIH ATAS KUNJUNGAN DAN APRESIASINYA.. SEMOGA BERMANFAAT DAN KESUKSESAN SELALU MENYERTAI ANDA..

Jumat, 14 Agustus 2020

Mendidik anak dalam pandangan Islam

 

Rasulullah SAW bersabda :

”Sorga itu terletak di bawah telapak kaki ibu.” (HR. Ahmad )

”Telah datang seorang shahabat menghadap Rosululloh SAW, lalu ia bertanya : Wahai Rasululloh, siapakah orang yang lebih berhak aku hormati ? Rasululloh menjawab ”IBUMU”. Shahabat itu bertanya lagi, siapalagi ya Rasululloh ? Rasululloh menjawab ”IBUMU”. Lalu shahabat itu bertanya lagi, kemudian sapa ? Rasululloh menjawab ”IBUMU”. Lalu shahabat itu bertanya lagi, kemudian siapa lagi ? Rasululloh menjawab ”BAPAKMU”.” (HR. Bukhori-Muslim).

Firman Allah SWT. dalam surat At-Tahrim ayat 6.

Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan.

Untuk mewujudkan agar anggota keluarga kita bisa terhindar dari siksa api neraka maka ikhtiar yang dapat ditempuh :

  1. Melalui proses pendidikan, terutama pendidikan agama Islam.
  2. Janganlah anak kita dijadikan sebagai cobaan bagi kita, lebih-lebih menjadi beban dan penghalang beribadah kepada Allah SWT.

 Sesungguhnya hartamu dan anak-anakmu hanyalah cobaan (bagimu), dan di sisi Allah-lah pahala yang besar.( At-Taghobun ayat 15).

  1. Janganlah anak kita dijadikan sebagai penghalang cinta kepada Allah di atas segalanya, sehingga karena anak apapun orang tua mengorbankan segalanya.

Dijadikan indah pada (pandangan) manusia kecintaan kepada apa-apa yang diingini, yaitu: wanita-wanita, anak-anak, harta yang banyak dari jenis emas, perak, kuda pilihan, binatang-binatang ternak dan sawah ladang. Itulah kesenangan hidup di dunia, dan di sisi Allah-lah tempat kembali yang baik (surga).QS. Ali-Imron : 14)

 

2 (DUA) PILIHAN ORANG TUA TERHADAP ANAKNYA

1.   Orang tua menjadikan anaknya anak yang baik, sebagai penyejuk hati (Qurrota A’yun).

     ” Dan orang-orang yang berkata : ”Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami pasangan kami dan keturunan kami sebagai penyenang hati (kami), dan jadikanlah kami imam bagi orang-orang bertakwa” ( QS. Al-Furqon : 74 )

2.. Orang tua menjadikan anaknya anak yang tidak baik, dan akan  menjadi musuh baginya.

Hai orang-orang mukmin, Sesungguhnya di antara isteri-isterimu dan anak-anakmu ada yang menjadi musuh bagimu[1479] Maka berhati-hatilah kamu terhadap mereka dan jika kamu memaafkan dan tidak memarahi serta mengampuni (mereka) Maka Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang. (QS. At-Taghobun ayat 14.)

Agar anak-anak kita menjadi anak yang baik (sholeh) dan Qurrota  ayun, maka kewajiban orang tua adalah segera merubah hal-hal kebiasan yang jelek pada diri anak kita sebelum mereka dewasa, kita harus mau menjadi guru/suritauladan yang baik bagi anak-anak di rumah kita.

(Bila anak-anak kita sudah dewasa, maka mereka lebih banyak membantah ketika kita memberikan nasehat atau pelajaran).

Ingat !!!!!! Allah SWT tidak akan merubah kebiasaan tidak baik dari anak-anak kita, bila anaknya dan orang tua tidak ada usaha untuk merubahnya.

Sesungguhnya Allah tidak merobah keadaan sesuatu kaum sehingga mereka merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri. (Ar-Rad ayat 11).

Al-Quran menyajikan sebuah pendidikan bagi orang tua terhadap anak-anaknya yang terdapat dalam surat Luqman ayat 13 s.d 19.

Adapun pelajaran yang dapat kita ambil, secara singkat adalah :

1.    Lukman memanggil anaknya dengan panggilan yang mesra (baik) ”Ya Bunayya” (wahai anakku).

Bagi orang tua dalam memanggil anak tidak diperkenankan memanggil anaknya dengan panggilan yang tidak baik, karena hal itu mengandung do’a dan maksud tujuan.

2.    Orang tua harus menanamkan kepada anaknya untuk senantiasa meng-Esakan Allah SWT serta menyembahnya, dan tidak berbuat musyrik kepada-Nya, karena termasuk dosa besar yang tidak terampuni.

3.    Orang tua harus menanamkan kepada anaknya untuk senantiasa berbuat baik kepada kedua orang tua, terutama ibu yang telah susah payah mengandungnya.

4.    Orang tua harus menanamkan kepada anaknya untuk mengerjakan sholat dan berbuat amal sholeh kepada sesamanya.

5.      Orang tua harus menanamkan kepada anaknya untuk tidak berbuat sombong (angkuh) karena itu hanya milik Allah SWT.


Yogyakarta,  Agustus 2020.


0 komentar:

  © Blogger templates Newspaper III by Ourblogtemplates.com 2008

Back to TOP